Jumat, 30 Agustus 2013

Sirsak


Sirsak

(Annona muricata, Linn. (Latin))
Sinonim :
--
Familia :
Annonaceae
Uraian :
Sirsak (Annona muricata) berupa tumbuhan atau potion yang berbatang utama berukuran kecil dan rendah. Daunnya berbentuk bulat telur agak tebal dan pada permukaan bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedang pada bagian bawahnya mempunyai warna lebih muda. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat. Tetapi untuk memperoleh hasil buah yang banyak dan besar-besar, maka yang paling balk ditanam di daerah yang tanahnya cukup mengandung air. Di Indonesia, sirsak tumbuh dengan baik pada daerah yang mempuyai ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut. Nama Sirsak itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Belanda Zuurzak yang kuranglebih berarti kantung yang asam. Buah Sirsak yang sudah masak lebih berasa asam daripada manis. Pengembangbiakan sirsak yang paling baik adalah melalui okulasi dan akan menghasilkan buah pada usia 4 tahunan setelah ditanam.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Sirsak (Indonesia) Nangka sabrang, Nangka landa (Jawa) Nangka Walanda, Sirsak (Sunda) Nangka buris (Madura) Srikaya jawa (Bali) Deureuyan belanda (Aceh) Durio ulondro (Nias) Durian batawi (Minangkabau) Jambu landa (Lampung) Langelo walanda (Gorontalo) Sirikaya balanda (Bugis dan Ujungpandang) Wakano (Nusa Laut) Naka walanda (Ternate) Naka (Flores) Ai ata malai (Timor)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
--
Pemanfaatan :
Komposisi :
Sirsak (Annona muricata) pada setiap 100 gramnya mengandung nilai kalori sebanyak 65 kalori, protein 1 gram, lemak 0,3 gram, hidrat arang 16,3 gram, kalsium 14 miligram, fosfor 27 miligram, besi 0,6 miligram, vitamin A 10 SI, vitamin B, 0,07 miligram, vitamin C 20 miligram dan zat air 81,7 persen. Di samping itu, pada bagian daun clan batangnya mengandung unsur senyawa tanin, fitosterol, ca-oksalat clan alakaloid murisine.

Tapak dara

Tapak Dara

(Catharantus roseus (L.) G. Don.)
Sinonim :
Lochnera rosea, Reich. Vinca rosea, Linn. Ammoallis rosea, Small.
Familia :
Apocynaceae
Uraian :
Tapakdara (Catharanthus roseus) banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapakdara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Ciri-ciri tumbuhan Tapakdara : memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapakdara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.

Nama Lokal :
Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda);

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak;
Pemanfaatan :
Komposisi :
Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapakdara.

Jagung


Jagung

(Zea mays L.)
Sinonim :
Familia :
Poaceae (Gramineae).
Uraian :
Tanaman berumpun, tegak, tinggi lebih kurang 1,5 meter. Batang bulat, masif, tidak bercabang, warna kuning atau jingga. Daun tunggal, berpelepah, bulat panjang, ujung runcing, tepi rata, panjang 35-100 cm, lebar 3-12 cm, warna hijau. Bunga majemuk, berumah satu, bunga jantan dan betina bentuk bulir, di ujung batang dan di ketiak daun, warna putih. Buah berbentuk tongkol, panjang 8-20 cm, warna hijau kekuningan.

Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA Maidis Stigmata; Rambut Jagung. Maidis Amylum; Pati Jagung.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sifat Khas Agak manis. Khasiat Antilitik, diuretik, dan hipotensif. PENELITIAN Sukensri Hardianto, 1989. Fakultas Farmasi, UGM. Pembimbing: Dr. Ediati S., Apt. dan DR. Sasmito. telah melakukan penelitian pengaruh infus tongkol Jagung muda terhadap daya larut batu ginjal kalsium secara in vitro. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata: 1. Adanya pengaruh antara kadar infus dan kadar kalium vang teriarut dalam larutan. 2. Adanva pengaruh antara kadar infus dan kadar Y{alsium vang terlarut dalam larutan. 3. Batu ginjal kalsium mempunyai daya larut paling besar dalam infus tongkol Jagung muda dengan kadar 5%. Pada kadar infus yang lebih tinggi daya larutnya mengalami penurunan
Pemanfaatan :
Komposisi :
Rambut : Saponin, zat samak, flavon, minyak atsiri, minyak lemak, alantoin, dan zat pahit. Bunga : Stigmasterol.

Benalu


Benalu

(Loranthus, Spec. div.)
Sinonim :
Familia :
Loranthaceae
Uraian :
Benalu (loranthus) merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia hidup sebagai parasit (parasiet=Belanda), menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap mineral yang larut dalm pohon kayu yang ditempelinya dapat mati. Bunga benalu berkelamin tunggal biji buahnya mengandung getah.Pengembangbiakannya melalui binatang atau burung yang memakan biji buah benalu tersebut. Proses pengembangbiakannya sangat sederhana: biji benalu yang bergetah itu dimakan binatang atau burung. Kemudian biji benalu tersebut melekat di dahan dahan kayu bersama dengan kotoran burung yang memakannya, dan tumbuh di dahan itu.

Nama Lokal :
Benalu (Indonesia), Kemladean (Jawa), Pasilan;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Tumor, Kanker, Amandel, Campak;
Pemanfaatan :
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Benalu yang menempel pada tumbuhan tertentu, misalnya the (camellia Sinensis dari familia tumbuhan theaceae) berdasarkan pengalaman dapat digunakan sebagai obat anti kanker. Sedang benalu yang menempel pada pohon jeruk nipis (citrus aurantifolia dari familia tumbuhan rutaceae) dapat digunakan sebagai ramuan obat untuk penyakit amandel dan jenis benalu umum dapat dimanfaatkan sebagai obat campak. Kajian secara ilmiah belum dilakukan.

Kamis, 29 Agustus 2013

Fenol dan turunannya



Fenol dan turunannya
Pendahuluan
Sebangian besar senyawa organik bahan alam adalah senyawa-senyawa aromatik.senyawa-senyawa ini tersebar luas sebangai zat warna pada bunga-bungaan kayu pohon tropis,bermacam-macam kapang,lumut dan lain-lainya.
Istilah senyawa fenol meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,yang mempunyai ciri sama yaitu cincin aromatik.sebangian besar dari senyawa aromatik  ini mengandung cicin carboaromayik,yakni cicin aromatik yang terdiri dari atom karbon seperti benzen,naftalen,dan antrasen.cicin karboaromatik ini lazimnya tersubstitusi oleh satu atau lebih gugus hidroksil atau gugus lain yang ekivalen ditinjau dari segi biogenetik.oleh karena itu senyawa bahan aromatik ini sering kali disebut senyawa senyawa fenol,walaupun sebagian dinantaranya bersifat netral karena tidak mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas.
            Senyawa-senyawa fenol yang ada dialam telah banyak diketahui strukturnya,bahkan jumlahnya telah mencapai ribuan.flavonoid merupakan golongan terbesar,tetapi fenol monosiklik sederhana ,fenil propanoid,dan kuinon fenolik juga terdapat dalam jumlah yang relative banyak.beberapa golongan bahan polimer penting dalam tumbuhan seperti lignin,melanin dan tannin adalah senyawa polifenol dan kadang-kadang satuan fenolik dijumpai pada protein,alkaloid dan terpenoid.
            Peranan beberapa golongan senyawa fenol sudah diketahui misal lignin sebangai bahan pembagun dinding sel,antosianin sbangai pigmen bunga,sedangkan peranan senyawa termasuk golongan lain masih diteliti.bagi para ahli biokimia tumbuhan,embeny fenol tumbuhan dapat menimbulkan gangguan besar karena kemampuan membentuk kompleks denagn protein melaui ikatan hidrogen.bila kandunagn sel tumbuhan bercampur dan membaran menjadi rusak selama proses isolasi,senyawa fenol cepat sekali menjadi kompleks dengan protein.akibatnya sering terjadi hambatan terhadap kerja enzim pada ekstrak tumbuhan kasar.sebaliknya fenol sendiri sangat peka terhadap oksidasi akibat kerja enzim fenolase yang terdapat dalam tumbuhan dengan mendidih biasanyamencegah terjadinya oksidasi enzim,dan prosedur ini seharusnya dilakukan secara rutin.
            Pada prinsipnya,sifat-sifat kimia dari semua senyawa fenol adalah sama ,akan tetapi dari segi biogenetik senyawa-senyawa ini dapat dibedakan atas dua jenis utama,jenis pertama ialah senyawa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat.jenis yang kedua ialah senyawa fenol yang berasal dari jalur asetat malonat.namun ditemukan pula senyawa fenol yang bersasal dari kombinasi kedua antara jalur biosintesa ini,antara lain ialah senyawa flavonoid

Fenil Propanoid
          Sejumlah besar senyawa aroamtik alam dapat dianggap turunan fenilpropan,karena senyawa itu mempunyai cicin benzene yaitu terikat pada C-1 dari rantai  3 karbon.kelompok senyawa ini berasal dari shikimat.
Senyawa-senyawa fenol ditemukan dalam berbangai organisme,mulai dari mikroorganisme sampai pada tumbuhan tinggi dan hewolan.kapang merupakan sumber yang kaya akan  senyawa fenol yang berasal dari jalur shikimat banyak ditemukan dalam tinggi dan jarang ditemukan dalam kapang

                                      
                                                                                                            Asam shikimat


Beberapa jenis senyawa yang termasuk fenilpropanoid ialah turunan asam sinamat,turunan alifenol,turunan propilfenol,turunan kumarin.beberapa contoh senyawa sederhana dari masing masing jenis terlihat pada daftar dibawah ini
Turunan sinamat
Asam sinamat                                     asam kafeat




Turunan kumarin
Kumarin                                              umbeliferon
Turunan alifenol

Cavicol                                    eugenol                                   miristin

Turunan propenilfenol 
                                                isoeugenol


Bila struktur senyawa seperti terlihat pada gambar diamati denagn seksama,keculai kerangka dasar fenil propanoid yang nyata terlihat,ternyata pula bahan kerangka karbon ini mempunyai oksidasi maksimal trihidrosida yang sama seperti pola dari asam shikimat.kemungkinan lain dari pola ini ialah 3,4 dihidrosi,atau 4-hidrosi,atau tidak terosidasi sama sekali.
JALUR SHIKIMAT
            Jalur shikimat untuk biosintesa fenilpropanoid ditemukan pertama kali dalam mikroorganisme seperti bakteri,kapang dan ragi.sedangkan asam shikimat sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1885 dari tum IIIicium religiosum,yang dalam bahasa jepang disebubut shikiminoki,dan kemudian ditemukan pula dalam banyak tumbuhan.Adapun pokok-pokok reaksi biosintesa dari jalur shikimat dimulai dari pembentukan dengan kondensasi aldol antara suatu tetrosa yakni eritrosa dan asam fosfoenolpiruvat.pada kondensasi ini,gugus metilen C=CH2 dari asam fosfoenolpiruvat berlaku sebangai nukleofil dan beraddisi dengan gugus karbonil C=O dari eritrosa menghasilkan suatu gula yang terdiri dari 7 atom karbon.selanjutnya reaksi yang analog menghasilkan asam 5 dehirokuinat yang mempunyai lingkar sikloheksan ,yang kemudian diubah menjadi asam shikimat.asam prefenat menghasilkan asam fenilpiruvat,dari mana dihasilkan fenilalanin melalui reaksi reduktif aminasi.akhirnya deaminasi dari fenil alanin menghasilkan asam sinamat.reaksi parralel yang sejenis terhadap tirosin yang mempunyai tingkat oksidasi yang lebih tinggi menghasilkan asam p-kumarat,dan selanjutnya asam-asam kefat,rerulat dan sinapat.
            Senyawa-senyawa fenil propanoid dari jenis lainnya yaitu allifenol,propenilfenol dan kumarin diturunkan dari asam-asam sinamat melalui reaksi-reaksi sekunder yang akan diuraikan.